Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ketiga dari kiri) saat berfoto bersama komunitas pelari Indorunners dan CEO Qlue, Rama Aditya dalam acara Lari5Jakarta, di Balai Kota, Sabtu (13/2/2016). |
Seperti yang dilakukan oleh Amirudin, Ketua RW 01, Kelurahan Ceger, Jakarta Timur. Ia merasakan sendiri manfaat dari aplikasi Qlue ketika ada titik di Jalan Manunggal Raya yang ambles.
"Posisinya jalan ambles itu tepat di depan pos RW 01. Jadi saya dan warga langsung melaporkan melalui aplikasi Qlue," ujarnya, Selasa (31/5/2016).
Menurut Amirudin, laporan tersebut langsung direspons oleh unit terkait keesokan harinya. Ada beberapa petugas yang datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Setelah dicek, lalu langsung diperbaiki. Makan waktu dua minggu, tapi sudah bagus lagi jalannya," ungkap Amirudin.
Amirudin mengatakan, Qlue sangat membantu warga dalam menyampaikan aspirasi dan keluh kesahnya, terutama menyangkut banyak hal yang terjadi di wilayahnya.
Hal yang membuat warga senang karena siapa pun orangnya dan dari kalangan mana pun dapat melaporkan kondisi lingkungannya melalui aplikasi Qlue.
"Karena langsung koneksi ke pemerintah sehingga setiap persoalan yang di-upload ke Qlue langsung direspons," ungkapnya.
Nah kan jelas aplikasi Qlue itu tercipta untuk memudahkan dalam hal pelayanan masyarakat, tujuannya positif lho. Tapi kok ada saja orang yang menentang untuk perubahan positif ini yah? Bagaimana menurut Anda?
Sumber: kompas.com
إرسال تعليق