Seusai buruh melakukan aksinya di kawas?an Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, tampak sisa sampah berserakan.
Jika biasanya petugas kebersihan hanya mengumpulkan sampah dalam jumlah dua kantong plastik berukuran 50 sentimeter x 25 sentimeter, namun hari ini petugas mengumpulkan 35 kantong plastik sampah.
Petugas kebersihan Kelurahan Menteng, Darmawan (41), menyampaikan dalam setiap aksi demo, pihaknya selalu mendapati sampah berserakan.
�Sekarang kalau demo sesuka hati buang sampah, pasti lokasi itu kotor. Pemandangannya tidak indah gitu. Ya kita-kita juga yang rugi,� ungkapnya, di Bundaran HI, Minggu (1/5/2016).
Darmawan juga mengatakan, walaupun biasanya acara car free day banyak sampah, namun sebagian pedagang memungut sampahnya sehingga petugas juga ikut terbantu.
Berbeda dari aksi demo yang kerap terjadi di kawasan Bundaran HI, oleh karena itu pada hari ini petugas disebar di beberapa titik aksi demo untuk mengambil sampah.
�Sehari-harinya petugas yang membersihkan kawasan Bundaran HI mencapai belasan orang. Hanya saja, rekan-rekannya yang lain itu disebar di beberapa titik yang dilalui para pendemo,� ungkapnya.
Berbeda dengan demo buruh di Jakarta, ratusan buruh di Semarang malah membersihkan Danau Rawapening.
Lihat Nih!! Peringati "May Day", Ratusan Buruh di Semarang Bersihkan Danau Rawapening
Sekitar 5.000 relawan termasuk buruh bergabung dalam gerakan #saverawapening2 di dermaga Sumurup, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (1/5/2016). Mereka bersama-sama membersihkan enceng gondok dari permukaan Rawapening. |
Ratusan buruh di Kabupaten Semarang memilih merayakan Hari Buruh 2016 dengan bergabung bersama aksi bersih-bersih Rawapening yang dipusatkan di Dermaga Sumurup, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (1/5/2016).
Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan (FSP Farkes) Reformasi, ikut berkubang lumpur demi mengangkat hama eceng gondok dari danau Rawapening.
Ketua DPC FSP Farkes Reformasi Kabupaten Semarang Irfai mengatakan, pihaknya sengaja memberikan nuansa yang berbeda dalam perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) tahun ini.
Menurut Irfai, buruh tidak harus selalu berargumen dengan manajemen dalam menuntut hak-haknya, namun juga perlu berkontribusi kepada masyarakat disekitarnya.
"Kalau di Jakarta itu dari pabrik ke pabrik nantinya akan membentuk ormas. Tapi aksi kita di sini peduli pada lingkungan, dari pabrik ke publik. Buruh tidak hanya berjuang di dalam pabrik, tapi juga andil mengambil peran dalam aksi yang lebih nyata. Rawapening ini kalau dikelola dengan baik, maka rakyat tidak perlu pergi (bekerja) ke pabrik lagi," ungkap Irfai.
Kooordinator #saverawapening2 Prapto Nugroho menuturkan, bergabungnya para buruh dalam aksi bersih-bersih eceng gondok ini menunjukkan bahwa gerakan buruh mulai menemukan bentuk kreatifnya melalui sejumlah terobosan. Salah satunya dalam hal kepedulian lingkungan.
"Serikat buruh luar biasa. Jadi teman-teman buruh ini sudah mulai berpikir positif dalam arti, bahwa "May Day" tidak hanya demo, tapi dengan aksi nyata. Rombongan buruh tadi datang ke sini dan langung bersinergi turun ke lapangan bergabung dengan relawan," kata Prapto.
Prapto menambahkan, #Saverawapening2 ini diikuti sekitar 5.000 relawan, termasuk di antaranya adalah personel TNI, Polri, SAR dan berbagai komunitas dari Semarang dan sekitarnya.
Kapan yah buruh yang demo di Jakarta ini bisa peduli dengan kebersihan lingkungan?
Editor: Admin tokohterkini.blogspot.com
Source: Kompas.com
Post a Comment