tokohterkini.blogspot.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah mendapat laporan adanya praktik bullying di SMA Negeri 3 Jakarta. Ahok meminta pihak sekolah untuk menindak tegas siswa kelas XII yang melakukan bullying kepada juniornya itu.
Ahok meminta agar tata tertib sekolah bisa ditegakkan. Dari tata tertib itu, dapat dihitung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Menurutnya, jika memang terbukti melakukan pelanggaran berat, maka pantas pelaku bullying itu dikeluarkan dari sekolah.
"Ya kita sudah sampaikan harus tegakkan tata tertib di situkan orang tua sudah tandatangan tata tertibnya, bahwa kalau sampai bully berakhir masalah, itu poinnya sudah pelanggaran, pelanggaran poinnya akan dikembalikan kepada orang tua, ya dikeluarin dari sekolah," ujar Ahok di Balai kota, Jakarta, Selasa (3/5).
Dia menilai, sanksi tegas akan menimbulkan efek jera bagi pelaku bully. Semisal, jika ada siswa kelas XII melakukan bully, dan dikeluarkan dari sekolah, maka konsekuensinya adalah tidak bisa ikut ujian nasional dan akhirnya tidak lulus.
"Bisa sanksi dikeluarkan saya enggak tau deh, nanti kamu bisa lihat tata tertibnya. Sekarang kan dia kelas 3 misalnya, dikembalikan, dikeluarkan, berarti enggak bisa ikut ujian, berarti enggak lulus artinya. Ini harus tegas," tegas Ahok.
Seperti diketahui, sejumlah siswi kelas X SMA Negeri 3 Jakarta menjadi korban bullying seniornya siswi kelas XII. Peristiwa ini terjadi pada Kamis 28 April.
Kepala SMA Negeri 3 Jakarta, Ratna Budiarti menceritakan, bullying tersebut bermula ketika 4 siswi kelas X menghadiri sebuah acara di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan. Di acara itu, kebetulan ada penampilan disc jockie dan mereka berempat hendak menonton. Mereka turut didampingi salah satu orangtua siswi.
"Jadi empat kelas X ini mau nonton DJ di kawasan SCBD ditemani sama salah satu orangtua. Nah ternyata mereka ketemu kakak kelasnya itu," ujar Ratna saat ditemui di SMAN 3 Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (3/5).
Keesokan harinya, tepatnya Kamis (28/4), lima siswi kelas XII mengumpulkan 17 siswi kelas X di luar sekolah. Mereka diberitahukan akan ada pengarahan dari sehubungan dengan kelulusan kelas XII.
"Niatnya sih bagus mau memberikan pengarahan kepada adik-adik kelasnya yang baru kelas X untuk tidak keluar sampai larut malam. Tapi caranya ternyata yang salah," ungkap Ratna.
Dari 17 siswi kelas X yang diminta ikut pengarahan, 4 diantaranya mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Empat orang itu diketahui siswi yang hadir di acara DJ di SCBD.
Sumber: Merdeka.com
Ini Perintah Ahok Setelah Tahu Ada Peristiwa Pembullyan Di SMAN 3!
Your Friend
0
Comments
Tags
Berita
Post a Comment